Tale Haji warisan Budaya islam di Kerinci

- Redaksi

Monday, 13 May 2024 - 11:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Porosjambimedia.com, Kerinci – Dalam masyarakat Kerinci, tale keberangkatan haji menjadi perwujudan kebersamaan yang ditunjukkan oleh warga desa ketika salah satu warganya akan berangkat menjalankan Ibadah Haji ke Mekah. Tale keberangkatan haji tidak akan ada jikalau masyarakat Kerinci tidak memeluk Agama Islam. Tale dilakukan pada siang dan malam hari, dalam tale keberangkatan haji ungkapan perasaan terwakili,dan niat tersampaikan dengan
menggunakan bahasa yang santun.

Tale menjadi satu identitas masyarakat Kerinci di Provinsi Jambi, hal ini di sebabkan oleh kekhasan tradisi yang dipertunjukkan oleh masyarakat menjelang pemberangkatan jamaah haji. Selain itu tradisi tale sendiri hanya dimiliki oleh Kerinci.

Tale kerangkatan haji dalam masyarakat Kerinci berfungsi ritual, peneguhan integrasi sosial, dan berfungsi hiburan. Petale mewarisi tradisi ini tanpa menghilangkan kesakralan dari arti penting keberangkatan haji. Petale dan masyarakat mengisi hari-hari menjelang keberangkatan dengan bertale bersama sebagai wujud hubungan sosial.

Pertunjukan tale dilakukan dengan dua cara, duduk dan berdiri secara berhadapan. Dalam posisi duduk, petale menuturkan tale dengan menggoyangkan tubuh mereka ke kiri dan ke kanan, kedepan dan kebelakang.

Baca Juga :  H. Salman Ziarahi Makam Leluhur di Negeri Tua

Dalam posisi berdiri, kaki digerakkan perlahan maju ke depan, dan jika jumlah petale itu banyak, maka mereka membentuk syaf, lalu kaki digerakkan kedepan, dan ke belakang secara pelan, gerakan itu mengikuti irama tale.

Dalam hal pertunjukan, tidak semua warga masyarakat bisa melakukannya, hal itu sangat tergantung kepada kemampuan petale dalam memberi jawaban atas konteks tale yang disampaikan.

Pertunjukan ini diakhiri dengan saling berangkulan, dan tidak jarang mereka meneteskan air mata sebagai wujud kesedihan karena akan ditinggalkan dan meninggalkan.

Pertunjukan tale membutuhkan keahlian, yaitu keahlian memberi jawaban atas konteks tale yang disampaikan oleh petale lain.

Selama pertunjukan, petale yang merasa kelelahan bisa duduk sambil minum dan menonton.
Menurut Zakaria salah seorang tokoh masyarakat Kerinci, beberapa hari menjelang keberangkatan haji dilakukan pertunjukan tale.

Pertunjukan tale dilakukan di rumah orang tua jamaah, rumah sanak keluarga, dan menjelang keberangkatan jamaah. Berkumpulnya keluarga, warga desa pada waktu malam ataupun siang di rumah jamaah haji, dan keluarga jamaah yang di tinggalkan memberi kesan kebersamaan antara warga desa. Selain itu, sebelum keberangakatan haji, Depati ninik mamak (tetua kampung) akan memberikan nasehat dan berjanji akan menjaga anak dan kemenakan.

Baca Juga :  Ricuh Soal bantuan di Pulau Tengah berakhir Perdamaian

Muatan tale dapat dipengaruhi oleh kondisi alam yang ada di daerah mereka, desa yang penghasilan masyarakatnya dari bertani sawah, kebun, cenderung menggunakan idiom-idiom yang berkenaan dengan hasil perkebunan mereka.

Berkenaan dengan dialek, bahasa Kerinci memiliki 200 lebih dialek, dengan jumlah dialek ini, maka sangat memungkinkan petale akan mengungkapkan muatan tale dengan medium dialek mereka masing-masing, walaupun demikian, perbedaan dialek tidak mengurangi pemahaman masing-masing petale.

Penyampaian maksud (perno Naik Ji), oleh teganai rumah atau orang yang dituakan dalam keluarga jamaah haji kepada ninik mamak, intinya adalah memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada salah satu dari anggota keluarga mereka yang akan menjalankan ibadah haji.

Penulis : Red

Berita Terkait

Wako Ahmadi Resmi Tutup Gebyar Seni & Budaya Tahun 2024
Peduli Sejarah, Adat dan Budaya Sakti Alam Kerinci, Dandim 0417 Kerinci Lakukan Napak Tilas di Koto Payung
APAKAH ADA AKSARA MELAYU?
Gubernur Al Haris Apresiasi Peran Tokoh Adat Bagi Perkembangan LAM
Pj. Bupati Kerinci Asraf Hadiri Puncak Hari Adat Melayu Jambi Tahun 2024
LAM Kerinci sambut Kunker LAM Provinsi Jambi
Bongkar Mitos Adityawarman, Pamalayu Bukan Penaklukan dan Tak Ada Hubungan Dengan Majapahit
Adat lamo pasko usang Semurup, Njuk tau Jelang hari raya qurban

Berita Terkait

Thursday, 12 September 2024 - 15:23 WIB

Hj. Hesti Haris Imbau Pengrajin Jambi Urus HAKI

Monday, 9 September 2024 - 17:31 WIB

Gelar Rapat Koordinasi Pengangkutan Batubara, Pemprov Jambi Tegaskan Komitmen Pengusaha Tambang Laksanakan Ingub no 1 tahun 2024

Sunday, 8 September 2024 - 20:36 WIB

Ciptakan Pilkada Damai, Pemkab Kerinci Gelar Silaturahmi Bersama Gubernur dan Para Calon Bupati Kerinci di Sungai Langit

Sunday, 8 September 2024 - 17:36 WIB

Wako Ahmadi Terima Penghargaan Setia Lencana Pramuka

Sunday, 8 September 2024 - 10:42 WIB

Wagub Sani Himbau PKK-J dan Wisnumurti Tetap Jaga Kebersamaan, Terus Berinovasi dan Berkreasi

Saturday, 7 September 2024 - 20:50 WIB

Gubernur Jambi Alharis serahkan  Lencana Melati dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Untuk PJ Bupati Kerinci Asraf

Saturday, 7 September 2024 - 19:15 WIB

PIMPINAN SEMENTARA DPRD KOTA SUNGAI PENUH HADIRI APEL BESAR PERINGATAN HARI PRAMUKA KE -63 SE-PROVINSI JAMBI

Friday, 6 September 2024 - 19:10 WIB

Wako Ahmadi Kukuhkan Perpanjangan Jabatan Kades ,BPD dan Ketua TP PKK Desa  serta Bunda Paud

Berita Terbaru

Politik

KPU Kerinci Umumkan Ke Empat Cabup Kerinci 2024 memenuhi syarat

Saturday, 14 Sep 2024 - 18:54 WIB

Advertorial

Hj. Hesti Haris Imbau Pengrajin Jambi Urus HAKI

Thursday, 12 Sep 2024 - 15:23 WIB