APAKAH ADA AKSARA MELAYU?

- Redaksi

Thursday, 11 July 2024 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Prasasti Lubuk Layang (Kec. Rao), hanya 25km dari perbatasan Sumatera Utara (Muara Siponggi, Mandailing)

Foto: Prasasti Lubuk Layang (Kec. Rao), hanya 25km dari perbatasan Sumatera Utara (Muara Siponggi, Mandailing)

Foto: Prasasti Lubuk Layang (Kec. Rao), hanya 25km dari perbatasan Sumatera Utara (Muara Siponggi, Mandailing)

Kadang-kadang kita dengar bahwa “orang Melayu tidak punya aksara”. Memang, sejak menjadi Islam pada sekitar abad ke-15 orang Melayu mengadopsi huruf Arab-Farsi yang dimodifikasikan menjadi huruf Jawi (Melayu).

Dokumen tertua yang ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu adalah prasasti Kedukan Bukit dari Palembang tahun 683 M dan prasasti Karang Berahi di Jambi yang juga dari abad ke-7. Dengan demikian orang Melayu sudah punya aksara minimal sejak abad ke-7. Namun, bahasa dan aksara apa itu?

Bahasanya Melayu tua yang bercampur dengan banyak kata Sansekerta (hingga kini masih terdapat sekitar 750 kosa kata Sansekerta di dalam bahasa Indonesia).

Aksara yang digunakan pada prasasti Kedukan Bukit adalah aksara Palawa, yaitu aksara dari India yang pada saat itu lazim digunakan di Nusantara. Kemudian aksara Palawa tersebut disesuaikan dengan bahasa Melayu sehingga tercipta aksara baru yang bernama Sumatera Kuno. Contoh pemakaian aksara tersebut didapat pada empat prasasti di Padang Lawas yang berbahasa Melayu.

Baca Juga :  Mengungkap Makam Keramat di Desa Kuap Seberang, Tepi sungai batang Hari

Lalu pada abad ke-14 dan 15 terdapat sejumlah prasasti berbahasa Melayu di Aceh, Barus, Sumatera Barat, dan Lampung. Aksara itu kadang disebut sebagai aksara Malayu karena banyak di antaranya ditulis pada masa kejayaan Kerajaan Malayu di bawah pemerintahan Adityawarman. Termasuk di antaranya prasasti Lubuk Layang (Kec. Rao, Sumbar), Pananggahan (Barus).

Dengan demikian, Tanah Batak dikelilingi oleh berbagai tempat yang pada abad ke-11 ke atas sudah memiliki aksara, yaitu Aceh, Barus, Padang Lawas, dan Sumatera Barat termasuk Paseman (Kec. Rao). Prasasti yang ditemukan di Bongal (Sibolga) malahan menunjukkan bahwa di Sumatera Utara sudah ada aksara sebelum abad ke-10. Sayang, hingga sekarang belum ditemukan prasasti di Kota Cina dekat Belawan yang merupakan satu lagi tempat yang penting yang didatangi oleh saudagar dari berbagai negara.

Baca Juga :  Tale Haji warisan Budaya islam di Kerinci

Kita belum bisa memastikan apakah aksara Batak berasal dari Sumatera Barat, Barus, atau Padang Lawas, namun, menurut hemat saya, kemungkinan aksara Batak mulai tercipta sekitar seribu hingga tujuh ratus tahun yang lalu dipengaruhi oleh aksara dari Padang Lawas atau Sumatera Barat.

Bahwa aksara Batak berasal dari kompleks aksara Sumatera Kuno/Jawa Kuno/Malayu (ketiga aksara hampir identik) terbukti dari 1. Sistemnya sama, 2. Aksara Batak dari segi bentuk banyak kemiripan dengan Sumatera Kuno, terutama aksara ha, na, da, dan ja. 3. Ada sejumlah shared inventions (ciri-ciri khas yang hanya ada pada aksara Batak dan Aksara Sumatera/Jawa kuno dan keturunannya) seperti: a) memiliki nama untuk anak aksara,; b) banyak nama anak aksara mirip atau sama; c) kesejajaran antara ja dan da.

Penulis : Uli Kozok

Berita Terkait

Wako Ahmadi Resmi Tutup Gebyar Seni & Budaya Tahun 2024
Peduli Sejarah, Adat dan Budaya Sakti Alam Kerinci, Dandim 0417 Kerinci Lakukan Napak Tilas di Koto Payung
Gubernur Al Haris Apresiasi Peran Tokoh Adat Bagi Perkembangan LAM
Pj. Bupati Kerinci Asraf Hadiri Puncak Hari Adat Melayu Jambi Tahun 2024
LAM Kerinci sambut Kunker LAM Provinsi Jambi
Bongkar Mitos Adityawarman, Pamalayu Bukan Penaklukan dan Tak Ada Hubungan Dengan Majapahit
Adat lamo pasko usang Semurup, Njuk tau Jelang hari raya qurban
ISMA Peduli Ravania Gelar Penggalangan Dana Bantu Biaya Pengobatan

Berita Terkait

Friday, 30 August 2024 - 12:04 WIB

Dubes RI Bertemu KADIN Fayoum Bahas Promosi Bersama Produk Indonesia dan Mesir

Tuesday, 20 August 2024 - 07:56 WIB

Kanada serukan gencatan senjata segera dan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza

Sunday, 18 August 2024 - 20:17 WIB

Upacara Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Kairo: Pertama Kali Diselenggarakan di Luar Premis KBRI Kairo

Wednesday, 14 August 2024 - 09:55 WIB

Siswa Sekolah Indonesia Cairo Unjuk Kemampuan di Turnamen Catur Tingkat Pelajar di Mesir

Wednesday, 7 August 2024 - 16:41 WIB

Dubes Lutfi Rauf Beri Kuliah Umum Peluang Pasar Ekspor ke Mesir di Universitas Halu Oleo Kendari

Wednesday, 7 August 2024 - 09:40 WIB

Dubes RI Bahas Akses Pasar Produk Ekspor Unggulan di Dinas Perindag Sulawesi Tenggara

Wednesday, 7 August 2024 - 09:34 WIB

PPMI Mesir Sukses Gelar Simposium Kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Friday, 2 August 2024 - 08:15 WIB

Pertemuan Bilateral Mendag RI dan Wakil Menteri Investasi dan Perdagangan Luar Negeri Mesir, Sepakat Tingkatkan Perdagangan Bilateral ke Arah Perdagangan Bebas (FTA)

Berita Terbaru